Jumat, 21 November 2014

Tips membentuk anak cerdas dan soleh Plus Pantangan

TIPS MENCETAK ANAK CERDAS DAN SHOLEH SEJAK DALAM KANDUNGAN

Setiap orang tentu ingin memiliki anak yang cerdas dan sholeh-sholehah. Cerdas artinya anak mempunyai daya nalar yang baik dan daya tangkap pengertian terhadap lingkungan, sementara anak sholeh artinya anak mempunyai perilaku yang mulia, berakhlak baik, berbudi luhur, dan lainnya.
Untuk mencapai hal itu tentu harus ada upaya lahir dan batin sejak ketika memilih pasangan hidup hingga hidup menjadi sepasang suami istri.
Usaha-usaha itu antara lain :
1. Memperhatikan Pola Makan Yang Sehat
    
Pengaturan pola makan yang baik sebelum melakukan hubungan suami istri yang menghasilkan janin, sangat besar sekali manfaatnya. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas dan kuantitas sperma dan sel telur yang nantinya membentuk janin. 
Makanlah makanan yang kaya gizi, nutrisi yang cukup dan pola hidup sehat sehingga proses kehamilan akan berlangsung optimal. Jauhi makanan haram karena akan menghasilkan sperma dan sel telur yang tidak baik. Selain itu, seorang ibu hamil harus senantiasa sehat sehingga tidak akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungannya.
2. Ikhlas dan Banyak Bersyukur
Kehamilan adalah Anugerah Allah yang harus disyukuri. Artinya, Anda sedang diberi amanah oleh Allah berupa anak. Untuk itu, Anda harus banyak bersyukur atas karunia indah ini dengan cara berbuat baik dengan sesama seperti shodaqoh, beramal baik, dll. serta menjauhi perbuatan jelek, termasuk perilakuperilaku suami (calon ayah) agar menjauhi perbuatan jelek atau maksiat seperti menyakiti manusia maupun binatang agar si jabang bayi diajuhkan dari pengaruh-pengaruh buruk.
Terimalah kehamilan itu dengan ikhlas dan senang hati, yakni kehamilan yang benar-benar dikehendaki. Tanpa kasih sayang tumbuh-kembang bayi tidak akan optimal.
3. Perbanyak Doa dan Dzikir

    Doa adalah manivestasi hubungan hamba dengan sang Khaliq Yang Maha Segalanya. Allah berjanji  siapa yang memohon kepadaNya, Dia akan mengabulkannya.
Berdoalah agar diberi kekuatan dan kemudahan dari sejak hamil hingga melahirkan. Berdoalah agar bayi yang dilahirkan nanti menjadi anak yang pintar, sehat, dan sholeh. Jangan lupa pula Doa Senggama yang dibaca suami istri setiap kali sebelum melakukan hubungan badan. 
"Dengan nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan itu dari anugerah (anak) yang akan Engkau berikan kepada kami."
4. Perbanyak Qiyamul Lail

Shalat malam terutama di sepertiga malam adalah sarana yang baik untuk menjalin hubngan dengan Allah. Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari shalat malam, baik yang bersifat fisik maupun psikis. Diantaranya akan memperkokoh keyakinan dan rasa percaya diri yang diperlukan untuk menghadapi hal-hal yang tidak terduga selama kehamilan dan persalinan.  

5. Banyak Membaca Al-Qur`an

Membaca Al-Quran selain dapat membuat tentram bagi orang yang membacanya juga orang yang mendengarnya. Terlebih bagi wanita hamil, ia sangat membutuhkan ketenangan dan kenyamanan saat menjalani hari-harinya.
Perlu diingat, ketidakstabilan emosi wanita hamil dapat melepaskan zat-zat negatif dalam darahnya yang mengandung rasa tidak nyaman, sehingga secara tidak sadar bayi akan ikut terstimuli dan menjadi tidak stabil.
Sebaliknya, menurut psikolog anak Dra. Surastuti Nurdadi, stimuli positif dapat meningkatkan kecerdasan anak sejak dalam kandungan. Apalagi pada usia kehamilan 20 minggu lebih, janin sudah dapat mendengar suara yang datang dari luar. Maka bacaan Al-Quran adalah sebaik-baik bacaan yang perlu diperdengarkan oleh janin, sehingga kelak ia akan terbiasa dengan bacaan Al-Quran.
Dengan usaha lahir batin diharapkan kita sebagai orang tua bisa mendapatkan anak-anak yang cerdas, sehat, dan sholeh-sholehah. Semoga kita dijauhkan dari hal-hal yang jelek.
Dengan ikhtiar lahir dan batin secara maksimal semoga kita mendapatkan putra-putri yang kita idam-idamkan yakni putra-putri yang sehat, cantik dan tampan, cerdas, sholeh-sholehah yang berguna bagi kebaikan semua. Aamiin

Hal yang bisa berpengaruh Buruk pada Perkembangan Otak Bayi yang terjadi Selama Kehamilan

Beberapa faktor yang memiliki merugikan pada perkembangan otak bayi selama dalam kandungan, sebagai berikut :

Usia ayah

Studi dari University of Queensland , Australia menunjukkan bahwa seorang ayah yang berusia  40 atau lebih tua dikaitkan dengan resiko tinggi bayi autisme dan sindrom yang menyebabkan kelainan wajah dan tengkorak. Ditemukan juga bahwa anak yang lahir dari ayah berusia tua menghasilkan berbagai tes kecerdasan yang buruk, yang terlihat pada konsentrasi , memori, penalaran dan keterampilan membaca.

Usia ibu

Menurut sebuah penelitian tentang autisme, tak hanya usia ayah, usia ibu juga terkait dengan autisme. Studi ini menemukan bahwa; untuk setiap kenaikan usia ibu 5 tahun, risiko memiliki anak autis meningkat menjadi sebesar 18 persen. Untuk ayah yang lebih tua, efeknya hanya ketika pasangannya berada di bawah usia 30 .

Pekerjaan ayah

Menurut sebuah studi oleh University of North Carolina,  Pekerjaan ayah pun bisa meningkatkan risiko bayi dengan cacat lahir. Hipotesis Kelompok profesi yang berisiko tinggi disebabkan karena eksposur bahan kimia yang terkait dengan pekerjaan tersebut.

Kelahiran prematur

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics , bayi yang lahir pada 37 minggu dan 38 minggu memiliki nilai membaca lebih rendah secara signifikan, jika dibandingkan dengan anak yang lahir pada umur kandungan 39 , 40 atau 41 minggu . Nilai matematikanya juga lebih rendah untuk anak-anak yang lahir pada 37 atau 38 minggu . ” Hal yang perlu diingat adalah bahwa seorang anak yang lahir 36 minggu , 6 hari memiliki ukuran otak dua pertiga yang dari bayi cukup bulan , ” kata Dr Bryan Williams , profesor kedokteran keluarga dan pencegahan di Emory University School of Medicine di Atlanta . ” Mereka masih berada dalam defisit yang berkaitan dengan perkembangan otak . ”

Kekurangan Nutrisi

Kurangnya kalsium, zat besi , yodium dan vitamin lainnya bisa menyebabkan ketidakmampuan belajar bayi , keterlambatan dalam perkembangan bahasa , masalah perilaku,  tertundanya perkembangan motorik keterampilan , dan IQ rendah. Bayi membutuhkan yodium untuk membuat hormon tiroid , yang sangat penting untuk perkembangan otak . Zat besi diperlukan untuk memproduksi sel darah merah yang mengangkut oksigen kepada bayi, akan mempengaruhi pertumbuhan otak dan tubuh bayi.

Kekurangan asam folat

ini akan menyebabkan tabung saraf bayi tidak mampu menutup dengan benar . Tabung saraf adalah jaringan untuk otak dan sumsum tulang belakang bayi berkembang. Tabung syaraf yang menutup tidak sempurna/tepat ini akan menyebabkan malformasi berat dari otak dan sumsum tulang belakang. Asam folat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, brokoli , kacang-kacangan, buah jeruk dan hati. Baca tentang makanan yang bagus untuk otak bayi, disini, dan tentang asam folat , disini

Kekurangan vitamin D

Ini terkait dengan pertumbuhan bayi yang buruk dan asma. Menurut Telethon Institute for Child Health Research yang dipublikasikan di Pediatrics , anak-anak yang lahir dari ibu dengan tingkat vitamin D rendah selama kehamilan,  dua kali lebih mungkin untuk memiliki masalah bahasa yang parah ketika mereka berada di sekolah. Baca tentang vitamin D disini

Obat

Wanita hamil disarankan untuk tidak minum obat apapun, terutama selama dalam trimester pertama kehamilan . Obat umum seperti aspirin , misalnya , dapat menyebabkan perdarahan di otak bayi, karena obat ini memiliki kemampuan untuk menghentikan penggumpalan darah .

Stres

Sebuah studi menunjukkan bahwa seorang ibu yang mengalami stres selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kerusakan otak bawaan pada bayi.  Stres yang disebut di sini tidak disebabkan karena kecemasan biasa kehidupan sehari-hari , namun yang lebih berat seperti shock emosional. Kerusakan pada otak bayi mungkin disebabkan oleh peningkatan hormon stres kortisol yang dapat mengganggu perkembangan janin .

Kondisi mental ibu

Janin masih sangat sensitif, sehingga dapat dipengaruhi oleh kondisi mental sang ibu. Penelitian oleh University of California , Irvine , menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan terbaik pada janin adalah pada ibu yang bebas depresi sebelum, selama  dan setelah melahirkan .

Kurangnya sinar matahari

Sebuah studi Universitas Nasional Australia menemukan bahwa anak yang ibunya kurang terkena sinar matahari selama 3 bulan pertama kehamilan,  mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena multiple sclerosis di kemudian hari . Vitamin D di bawah sinar matahari penting untuk perkembangan janin dari sistem saraf pusat .

Rok*k

Nikot*n yang berasal dari dari asap rok*k dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah , mengurangi aliran darah dan nutrisi dalam plasenta . Menurut  penelitian paparan nikot*n pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko masalah kejiwaan di masa kecil, muda dan dewasa karena akan mengganggu perkembangan sel-sel otak janin yang penting bagi perkembangan kognitif normal.

Alk*hol

Alk*hol akan melewati plasenta dan sudah pasti akan merac*ni bayi. Efek minum pada ibu hamil ini akan sangat berat diterima oleh janin, seperti bayi dengan IQ rendah, miskin keterampilan kognitif, miskin memori, defisit perhatian, perilaku impulsif, miskin penalaran sebab-akibat , dan cacat fungsi motorik . Dan masih banyak resiko yang lebih berat lagi, seperti keterbelakangan perkembangan otak.

Polusi

Menurut studi terbaru, ibu hamil yang terpapar polusi dari asap knalpot, pabrik  meningkatkan risiko autisme dua sampai tiga kali lebih mungkin dari pada yang tidak terpapar.

Nark*ba

Benda ini tentu sangat buruk digunakan ibu yang hamil, terutama bagi perkembangan otak anak. Resiko terbesar seperti menghasilkan bayi dengan IQ rendah , gangguan perilaku dan masalah emosional, gangguan memori, kerusakan atau cacat otak dll.

Pestisida

Menurut penelitian paparan pestisida organofosfat, umumnya yang digunakan pada tanaman pangan , terkait dengan seorang anak yang memiliki skor kecerdasan yang lebih rendah pada usia 7 tahun . Disarankan agar ibu hamil benar-benar mencuci buah dan sayuran dengan baik, atau mempertimbangkan produk organik untuk menghindari paparan pestisida dari makanan.

Toksoplasmosis

Toksoplasma mungkin hanya menghasilkan gejala yang ringan bagi ibu hamil, namun dapat menimbulkan keterbelakangan mental, epilepsi, kebutaan atau gangguan pendengaran dan mental pada bayi. Toksoplasmosis dapat menginfeksi wanita hamil melalui kotoran kucing dan makan daging atau telur mentah.

Sifil*s dan herpes gen*tal

PSM ini dapat menyebabkan komplikasi parah pada otak, mata , tulang , kulit dan hati bayi yang baru lahir . Sedangkan Herpes gen*tal adalah infeksi yang ditularkan ke bayi saat melahirkan. Hal ini dapat menyebabkan penyakit dan kerusakan otak parah jika tidak segera diobati. Ketika herpes menular ke janin , akan menimbulkan gangguan otak , mata dan kulit
- See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/yang-harus-dihindari-oleh-ibu-hamil-agar-otak-bayi-cerdas-1765.html#sthash.OOyPKPBH.dpuf

Hal yang bisa berpengaruh Buruk pada Perkembangan Otak Bayi yang terjadi Selama Kehamilan

Beberapa faktor yang memiliki merugikan pada perkembangan otak bayi selama dalam kandungan, sebagai berikut :

Usia ayah

Studi dari University of Queensland , Australia menunjukkan bahwa seorang ayah yang berusia  40 atau lebih tua dikaitkan dengan resiko tinggi bayi autisme dan sindrom yang menyebabkan kelainan wajah dan tengkorak. Ditemukan juga bahwa anak yang lahir dari ayah berusia tua menghasilkan berbagai tes kecerdasan yang buruk, yang terlihat pada konsentrasi , memori, penalaran dan keterampilan membaca.

Usia ibu

Menurut sebuah penelitian tentang autisme, tak hanya usia ayah, usia ibu juga terkait dengan autisme. Studi ini menemukan bahwa; untuk setiap kenaikan usia ibu 5 tahun, risiko memiliki anak autis meningkat menjadi sebesar 18 persen. Untuk ayah yang lebih tua, efeknya hanya ketika pasangannya berada di bawah usia 30 .

Pekerjaan ayah

Menurut sebuah studi oleh University of North Carolina,  Pekerjaan ayah pun bisa meningkatkan risiko bayi dengan cacat lahir. Hipotesis Kelompok profesi yang berisiko tinggi disebabkan karena eksposur bahan kimia yang terkait dengan pekerjaan tersebut.

Kelahiran prematur

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics , bayi yang lahir pada 37 minggu dan 38 minggu memiliki nilai membaca lebih rendah secara signifikan, jika dibandingkan dengan anak yang lahir pada umur kandungan 39 , 40 atau 41 minggu . Nilai matematikanya juga lebih rendah untuk anak-anak yang lahir pada 37 atau 38 minggu . ” Hal yang perlu diingat adalah bahwa seorang anak yang lahir 36 minggu , 6 hari memiliki ukuran otak dua pertiga yang dari bayi cukup bulan , ” kata Dr Bryan Williams , profesor kedokteran keluarga dan pencegahan di Emory University School of Medicine di Atlanta . ” Mereka masih berada dalam defisit yang berkaitan dengan perkembangan otak . ”

Kekurangan Nutrisi

Kurangnya kalsium, zat besi , yodium dan vitamin lainnya bisa menyebabkan ketidakmampuan belajar bayi , keterlambatan dalam perkembangan bahasa , masalah perilaku,  tertundanya perkembangan motorik keterampilan , dan IQ rendah. Bayi membutuhkan yodium untuk membuat hormon tiroid , yang sangat penting untuk perkembangan otak . Zat besi diperlukan untuk memproduksi sel darah merah yang mengangkut oksigen kepada bayi, akan mempengaruhi pertumbuhan otak dan tubuh bayi.

Kekurangan asam folat

ini akan menyebabkan tabung saraf bayi tidak mampu menutup dengan benar . Tabung saraf adalah jaringan untuk otak dan sumsum tulang belakang bayi berkembang. Tabung syaraf yang menutup tidak sempurna/tepat ini akan menyebabkan malformasi berat dari otak dan sumsum tulang belakang. Asam folat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, brokoli , kacang-kacangan, buah jeruk dan hati. Baca tentang makanan yang bagus untuk otak bayi, disini, dan tentang asam folat , disini

Kekurangan vitamin D

Ini terkait dengan pertumbuhan bayi yang buruk dan asma. Menurut Telethon Institute for Child Health Research yang dipublikasikan di Pediatrics , anak-anak yang lahir dari ibu dengan tingkat vitamin D rendah selama kehamilan,  dua kali lebih mungkin untuk memiliki masalah bahasa yang parah ketika mereka berada di sekolah. Baca tentang vitamin D disini

Obat

Wanita hamil disarankan untuk tidak minum obat apapun, terutama selama dalam trimester pertama kehamilan . Obat umum seperti aspirin , misalnya , dapat menyebabkan perdarahan di otak bayi, karena obat ini memiliki kemampuan untuk menghentikan penggumpalan darah .

Stres

Sebuah studi menunjukkan bahwa seorang ibu yang mengalami stres selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kerusakan otak bawaan pada bayi.  Stres yang disebut di sini tidak disebabkan karena kecemasan biasa kehidupan sehari-hari , namun yang lebih berat seperti shock emosional. Kerusakan pada otak bayi mungkin disebabkan oleh peningkatan hormon stres kortisol yang dapat mengganggu perkembangan janin .

Kondisi mental ibu

Janin masih sangat sensitif, sehingga dapat dipengaruhi oleh kondisi mental sang ibu. Penelitian oleh University of California , Irvine , menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan terbaik pada janin adalah pada ibu yang bebas depresi sebelum, selama  dan setelah melahirkan .

Kurangnya sinar matahari

Sebuah studi Universitas Nasional Australia menemukan bahwa anak yang ibunya kurang terkena sinar matahari selama 3 bulan pertama kehamilan,  mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena multiple sclerosis di kemudian hari . Vitamin D di bawah sinar matahari penting untuk perkembangan janin dari sistem saraf pusat .

Rok*k

Nikot*n yang berasal dari dari asap rok*k dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah , mengurangi aliran darah dan nutrisi dalam plasenta . Menurut  penelitian paparan nikot*n pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko masalah kejiwaan di masa kecil, muda dan dewasa karena akan mengganggu perkembangan sel-sel otak janin yang penting bagi perkembangan kognitif normal.

Alk*hol

Alk*hol akan melewati plasenta dan sudah pasti akan merac*ni bayi. Efek minum pada ibu hamil ini akan sangat berat diterima oleh janin, seperti bayi dengan IQ rendah, miskin keterampilan kognitif, miskin memori, defisit perhatian, perilaku impulsif, miskin penalaran sebab-akibat , dan cacat fungsi motorik . Dan masih banyak resiko yang lebih berat lagi, seperti keterbelakangan perkembangan otak.

Polusi

Menurut studi terbaru, ibu hamil yang terpapar polusi dari asap knalpot, pabrik  meningkatkan risiko autisme dua sampai tiga kali lebih mungkin dari pada yang tidak terpapar.

Nark*ba

Benda ini tentu sangat buruk digunakan ibu yang hamil, terutama bagi perkembangan otak anak. Resiko terbesar seperti menghasilkan bayi dengan IQ rendah , gangguan perilaku dan masalah emosional, gangguan memori, kerusakan atau cacat otak dll.

Pestisida

Menurut penelitian paparan pestisida organofosfat, umumnya yang digunakan pada tanaman pangan , terkait dengan seorang anak yang memiliki skor kecerdasan yang lebih rendah pada usia 7 tahun . Disarankan agar ibu hamil benar-benar mencuci buah dan sayuran dengan baik, atau mempertimbangkan produk organik untuk menghindari paparan pestisida dari makanan.

Toksoplasmosis

Toksoplasma mungkin hanya menghasilkan gejala yang ringan bagi ibu hamil, namun dapat menimbulkan keterbelakangan mental, epilepsi, kebutaan atau gangguan pendengaran dan mental pada bayi. Toksoplasmosis dapat menginfeksi wanita hamil melalui kotoran kucing dan makan daging atau telur mentah.

Sifil*s dan herpes gen*tal

PSM ini dapat menyebabkan komplikasi parah pada otak, mata , tulang , kulit dan hati bayi yang baru lahir . Sedangkan Herpes gen*tal adalah infeksi yang ditularkan ke bayi saat melahirkan. Hal ini dapat menyebabkan penyakit dan kerusakan otak parah jika tidak segera diobati. Ketika herpes menular ke janin , akan menimbulkan gangguan otak , mata dan kulit
- See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/yang-harus-dihindari-oleh-ibu-hamil-agar-otak-bayi-cerdas-1765.html#sthash.OOyPKPBH.dpuf

Yang harus dihindari oleh ibu hamil – Agar Otak bayi cerdas

Advertisement
Kecerdasan anak dibentuk ketika ia masih berada didalam kandungan. Pada tahap ini, kehidupan bayi adalah sangat penting karena kecerdasan dan kepribadiannya sedang dibentuk. Perkembangan otak janin juga memiliki efek terhadap kepribadian Anak.
Ada hal-hal serius yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi, terutama pada perkembangan otak. Kondisi – kondisi ini bisa memiliki efek yang serius dengan kualitas hidup bayi di masa depan. Dengan menghindari beberapa hal yang harus dihindari wanita hamil ini, maka ibu berkesempatan memiliki bayi yang cerdas, sehat dan anak yang pintar kelak. Anda harus menyadari faktor yang dapat memiliki efek pada perkembangan janin bayi, dan untuk menghindarinya.

Hal yang bisa berpengaruh Buruk pada Perkembangan Otak Bayi yang terjadi Selama Kehamilan

Beberapa faktor yang memiliki merugikan pada perkembangan otak bayi selama dalam kandungan, sebagai berikut :

Usia ayah

Studi dari University of Queensland , Australia menunjukkan bahwa seorang ayah yang berusia  40 atau lebih tua dikaitkan dengan resiko tinggi bayi autisme dan sindrom yang menyebabkan kelainan wajah dan tengkorak. Ditemukan juga bahwa anak yang lahir dari ayah berusia tua menghasilkan berbagai tes kecerdasan yang buruk, yang terlihat pada konsentrasi , memori, penalaran dan keterampilan membaca.

Usia ibu

Menurut sebuah penelitian tentang autisme, tak hanya usia ayah, usia ibu juga terkait dengan autisme. Studi ini menemukan bahwa; untuk setiap kenaikan usia ibu 5 tahun, risiko memiliki anak autis meningkat menjadi sebesar 18 persen. Untuk ayah yang lebih tua, efeknya hanya ketika pasangannya berada di bawah usia 30 .

Pekerjaan ayah

Menurut sebuah studi oleh University of North Carolina,  Pekerjaan ayah pun bisa meningkatkan risiko bayi dengan cacat lahir. Hipotesis Kelompok profesi yang berisiko tinggi disebabkan karena eksposur bahan kimia yang terkait dengan pekerjaan tersebut.

Kelahiran prematur

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics , bayi yang lahir pada 37 minggu dan 38 minggu memiliki nilai membaca lebih rendah secara signifikan, jika dibandingkan dengan anak yang lahir pada umur kandungan 39 , 40 atau 41 minggu . Nilai matematikanya juga lebih rendah untuk anak-anak yang lahir pada 37 atau 38 minggu . ” Hal yang perlu diingat adalah bahwa seorang anak yang lahir 36 minggu , 6 hari memiliki ukuran otak dua pertiga yang dari bayi cukup bulan , ” kata Dr Bryan Williams , profesor kedokteran keluarga dan pencegahan di Emory University School of Medicine di Atlanta . ” Mereka masih berada dalam defisit yang berkaitan dengan perkembangan otak . ”

Kekurangan Nutrisi

Kurangnya kalsium, zat besi , yodium dan vitamin lainnya bisa menyebabkan ketidakmampuan belajar bayi , keterlambatan dalam perkembangan bahasa , masalah perilaku,  tertundanya perkembangan motorik keterampilan , dan IQ rendah. Bayi membutuhkan yodium untuk membuat hormon tiroid , yang sangat penting untuk perkembangan otak . Zat besi diperlukan untuk memproduksi sel darah merah yang mengangkut oksigen kepada bayi, akan mempengaruhi pertumbuhan otak dan tubuh bayi.

Kekurangan asam folat

ini akan menyebabkan tabung saraf bayi tidak mampu menutup dengan benar . Tabung saraf adalah jaringan untuk otak dan sumsum tulang belakang bayi berkembang. Tabung syaraf yang menutup tidak sempurna/tepat ini akan menyebabkan malformasi berat dari otak dan sumsum tulang belakang. Asam folat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, brokoli , kacang-kacangan, buah jeruk dan hati. Baca tentang makanan yang bagus untuk otak bayi, disini, dan tentang asam folat , disini

Kekurangan vitamin D

Ini terkait dengan pertumbuhan bayi yang buruk dan asma. Menurut Telethon Institute for Child Health Research yang dipublikasikan di Pediatrics , anak-anak yang lahir dari ibu dengan tingkat vitamin D rendah selama kehamilan,  dua kali lebih mungkin untuk memiliki masalah bahasa yang parah ketika mereka berada di sekolah. Baca tentang vitamin D disini

Obat

Wanita hamil disarankan untuk tidak minum obat apapun, terutama selama dalam trimester pertama kehamilan . Obat umum seperti aspirin , misalnya , dapat menyebabkan perdarahan di otak bayi, karena obat ini memiliki kemampuan untuk menghentikan penggumpalan darah .

Stres

Sebuah studi menunjukkan bahwa seorang ibu yang mengalami stres selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kerusakan otak bawaan pada bayi.  Stres yang disebut di sini tidak disebabkan karena kecemasan biasa kehidupan sehari-hari , namun yang lebih berat seperti shock emosional. Kerusakan pada otak bayi mungkin disebabkan oleh peningkatan hormon stres kortisol yang dapat mengganggu perkembangan janin .

Kondisi mental ibu

Janin masih sangat sensitif, sehingga dapat dipengaruhi oleh kondisi mental sang ibu. Penelitian oleh University of California , Irvine , menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan terbaik pada janin adalah pada ibu yang bebas depresi sebelum, selama  dan setelah melahirkan .

Kurangnya sinar matahari

Sebuah studi Universitas Nasional Australia menemukan bahwa anak yang ibunya kurang terkena sinar matahari selama 3 bulan pertama kehamilan,  mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena multiple sclerosis di kemudian hari . Vitamin D di bawah sinar matahari penting untuk perkembangan janin dari sistem saraf pusat .

Rok*k

Nikot*n yang berasal dari dari asap rok*k dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah , mengurangi aliran darah dan nutrisi dalam plasenta . Menurut  penelitian paparan nikot*n pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko masalah kejiwaan di masa kecil, muda dan dewasa karena akan mengganggu perkembangan sel-sel otak janin yang penting bagi perkembangan kognitif normal.

Alk*hol

Alk*hol akan melewati plasenta dan sudah pasti akan merac*ni bayi. Efek minum pada ibu hamil ini akan sangat berat diterima oleh janin, seperti bayi dengan IQ rendah, miskin keterampilan kognitif, miskin memori, defisit perhatian, perilaku impulsif, miskin penalaran sebab-akibat , dan cacat fungsi motorik . Dan masih banyak resiko yang lebih berat lagi, seperti keterbelakangan perkembangan otak.

Polusi

Menurut studi terbaru, ibu hamil yang terpapar polusi dari asap knalpot, pabrik  meningkatkan risiko autisme dua sampai tiga kali lebih mungkin dari pada yang tidak terpapar.

Nark*ba

Benda ini tentu sangat buruk digunakan ibu yang hamil, terutama bagi perkembangan otak anak. Resiko terbesar seperti menghasilkan bayi dengan IQ rendah , gangguan perilaku dan masalah emosional, gangguan memori, kerusakan atau cacat otak dll.

Pestisida

Menurut penelitian paparan pestisida organofosfat, umumnya yang digunakan pada tanaman pangan , terkait dengan seorang anak yang memiliki skor kecerdasan yang lebih rendah pada usia 7 tahun . Disarankan agar ibu hamil benar-benar mencuci buah dan sayuran dengan baik, atau mempertimbangkan produk organik untuk menghindari paparan pestisida dari makanan.

Toksoplasmosis

Toksoplasma mungkin hanya menghasilkan gejala yang ringan bagi ibu hamil, namun dapat menimbulkan keterbelakangan mental, epilepsi, kebutaan atau gangguan pendengaran dan mental pada bayi. Toksoplasmosis dapat menginfeksi wanita hamil melalui kotoran kucing dan makan daging atau telur mentah.

Sifil*s dan herpes gen*tal

PSM ini dapat menyebabkan komplikasi parah pada otak, mata , tulang , kulit dan hati bayi yang baru lahir . Sedangkan Herpes gen*tal adalah infeksi yang ditularkan ke bayi saat melahirkan. Hal ini dapat menyebabkan penyakit dan kerusakan otak parah jika tidak segera diobati. Ketika herpes menular ke janin , akan menimbulkan gangguan otak , mata dan kulit
- See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/yang-harus-dihindari-oleh-ibu-hamil-agar-otak-bayi-cerdas-1765.html#sthash.OOyPKPBH.dpuf

Hal yang bisa berpengaruh Buruk pada Perkembangan Otak Bayi yang terjadi Selama Kehamilan

Beberapa faktor yang memiliki merugikan pada perkembangan otak bayi selama dalam kandungan, sebagai berikut :

Usia ayah

Studi dari University of Queensland , Australia menunjukkan bahwa seorang ayah yang berusia  40 atau lebih tua dikaitkan dengan resiko tinggi bayi autisme dan sindrom yang menyebabkan kelainan wajah dan tengkorak. Ditemukan juga bahwa anak yang lahir dari ayah berusia tua menghasilkan berbagai tes kecerdasan yang buruk, yang terlihat pada konsentrasi , memori, penalaran dan keterampilan membaca.

Usia ibu

Menurut sebuah penelitian tentang autisme, tak hanya usia ayah, usia ibu juga terkait dengan autisme. Studi ini menemukan bahwa; untuk setiap kenaikan usia ibu 5 tahun, risiko memiliki anak autis meningkat menjadi sebesar 18 persen. Untuk ayah yang lebih tua, efeknya hanya ketika pasangannya berada di bawah usia 30 .

Pekerjaan ayah

Menurut sebuah studi oleh University of North Carolina,  Pekerjaan ayah pun bisa meningkatkan risiko bayi dengan cacat lahir. Hipotesis Kelompok profesi yang berisiko tinggi disebabkan karena eksposur bahan kimia yang terkait dengan pekerjaan tersebut.

Kelahiran prematur

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics , bayi yang lahir pada 37 minggu dan 38 minggu memiliki nilai membaca lebih rendah secara signifikan, jika dibandingkan dengan anak yang lahir pada umur kandungan 39 , 40 atau 41 minggu . Nilai matematikanya juga lebih rendah untuk anak-anak yang lahir pada 37 atau 38 minggu . ” Hal yang perlu diingat adalah bahwa seorang anak yang lahir 36 minggu , 6 hari memiliki ukuran otak dua pertiga yang dari bayi cukup bulan , ” kata Dr Bryan Williams , profesor kedokteran keluarga dan pencegahan di Emory University School of Medicine di Atlanta . ” Mereka masih berada dalam defisit yang berkaitan dengan perkembangan otak . ”

Kekurangan Nutrisi

Kurangnya kalsium, zat besi , yodium dan vitamin lainnya bisa menyebabkan ketidakmampuan belajar bayi , keterlambatan dalam perkembangan bahasa , masalah perilaku,  tertundanya perkembangan motorik keterampilan , dan IQ rendah. Bayi membutuhkan yodium untuk membuat hormon tiroid , yang sangat penting untuk perkembangan otak . Zat besi diperlukan untuk memproduksi sel darah merah yang mengangkut oksigen kepada bayi, akan mempengaruhi pertumbuhan otak dan tubuh bayi.

Kekurangan asam folat

ini akan menyebabkan tabung saraf bayi tidak mampu menutup dengan benar . Tabung saraf adalah jaringan untuk otak dan sumsum tulang belakang bayi berkembang. Tabung syaraf yang menutup tidak sempurna/tepat ini akan menyebabkan malformasi berat dari otak dan sumsum tulang belakang. Asam folat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, brokoli , kacang-kacangan, buah jeruk dan hati. Baca tentang makanan yang bagus untuk otak bayi, disini, dan tentang asam folat , disini

Kekurangan vitamin D

Ini terkait dengan pertumbuhan bayi yang buruk dan asma. Menurut Telethon Institute for Child Health Research yang dipublikasikan di Pediatrics , anak-anak yang lahir dari ibu dengan tingkat vitamin D rendah selama kehamilan,  dua kali lebih mungkin untuk memiliki masalah bahasa yang parah ketika mereka berada di sekolah. Baca tentang vitamin D disini

Obat

Wanita hamil disarankan untuk tidak minum obat apapun, terutama selama dalam trimester pertama kehamilan . Obat umum seperti aspirin , misalnya , dapat menyebabkan perdarahan di otak bayi, karena obat ini memiliki kemampuan untuk menghentikan penggumpalan darah .

Stres

Sebuah studi menunjukkan bahwa seorang ibu yang mengalami stres selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kerusakan otak bawaan pada bayi.  Stres yang disebut di sini tidak disebabkan karena kecemasan biasa kehidupan sehari-hari , namun yang lebih berat seperti shock emosional. Kerusakan pada otak bayi mungkin disebabkan oleh peningkatan hormon stres kortisol yang dapat mengganggu perkembangan janin .

Kondisi mental ibu

Janin masih sangat sensitif, sehingga dapat dipengaruhi oleh kondisi mental sang ibu. Penelitian oleh University of California , Irvine , menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan terbaik pada janin adalah pada ibu yang bebas depresi sebelum, selama  dan setelah melahirkan .

Kurangnya sinar matahari

Sebuah studi Universitas Nasional Australia menemukan bahwa anak yang ibunya kurang terkena sinar matahari selama 3 bulan pertama kehamilan,  mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena multiple sclerosis di kemudian hari . Vitamin D di bawah sinar matahari penting untuk perkembangan janin dari sistem saraf pusat .

Rok*k

Nikot*n yang berasal dari dari asap rok*k dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah , mengurangi aliran darah dan nutrisi dalam plasenta . Menurut  penelitian paparan nikot*n pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko masalah kejiwaan di masa kecil, muda dan dewasa karena akan mengganggu perkembangan sel-sel otak janin yang penting bagi perkembangan kognitif normal.

Alk*hol

Alk*hol akan melewati plasenta dan sudah pasti akan merac*ni bayi. Efek minum pada ibu hamil ini akan sangat berat diterima oleh janin, seperti bayi dengan IQ rendah, miskin keterampilan kognitif, miskin memori, defisit perhatian, perilaku impulsif, miskin penalaran sebab-akibat , dan cacat fungsi motorik . Dan masih banyak resiko yang lebih berat lagi, seperti keterbelakangan perkembangan otak.

Polusi

Menurut studi terbaru, ibu hamil yang terpapar polusi dari asap knalpot, pabrik  meningkatkan risiko autisme dua sampai tiga kali lebih mungkin dari pada yang tidak terpapar.

Nark*ba

Benda ini tentu sangat buruk digunakan ibu yang hamil, terutama bagi perkembangan otak anak. Resiko terbesar seperti menghasilkan bayi dengan IQ rendah , gangguan perilaku dan masalah emosional, gangguan memori, kerusakan atau cacat otak dll.

Pestisida

Menurut penelitian paparan pestisida organofosfat, umumnya yang digunakan pada tanaman pangan , terkait dengan seorang anak yang memiliki skor kecerdasan yang lebih rendah pada usia 7 tahun . Disarankan agar ibu hamil benar-benar mencuci buah dan sayuran dengan baik, atau mempertimbangkan produk organik untuk menghindari paparan pestisida dari makanan.

Toksoplasmosis

Toksoplasma mungkin hanya menghasilkan gejala yang ringan bagi ibu hamil, namun dapat menimbulkan keterbelakangan mental, epilepsi, kebutaan atau gangguan pendengaran dan mental pada bayi. Toksoplasmosis dapat menginfeksi wanita hamil melalui kotoran kucing dan makan daging atau telur mentah.

Sifil*s dan herpes gen*tal

PSM ini dapat menyebabkan komplikasi parah pada otak, mata , tulang , kulit dan hati bayi yang baru lahir . Sedangkan Herpes gen*tal adalah infeksi yang ditularkan ke bayi saat melahirkan. Hal ini dapat menyebabkan penyakit dan kerusakan otak parah jika tidak segera diobati. Ketika herpes menular ke janin , akan menimbulkan gangguan otak , mata dan kulit
- See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/yang-harus-dihindari-oleh-ibu-hamil-agar-otak-bayi-cerdas-1765.html#sthash.OOyPKPBH.dpuf

Yang harus dihindari oleh ibu hamil – Agar Otak bayi cerdas

Advertisement
Kecerdasan anak dibentuk ketika ia masih berada didalam kandungan. Pada tahap ini, kehidupan bayi adalah sangat penting karena kecerdasan dan kepribadiannya sedang dibentuk. Perkembangan otak janin juga memiliki efek terhadap kepribadian Anak.
Ada hal-hal serius yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi, terutama pada perkembangan otak. Kondisi – kondisi ini bisa memiliki efek yang serius dengan kualitas hidup bayi di masa depan. Dengan menghindari beberapa hal yang harus dihindari wanita hamil ini, maka ibu berkesempatan memiliki bayi yang cerdas, sehat dan anak yang pintar kelak. Anda harus menyadari faktor yang dapat memiliki efek pada perkembangan janin bayi, dan untuk menghindarinya.

Hal yang bisa berpengaruh Buruk pada Perkembangan Otak Bayi yang terjadi Selama Kehamilan

Beberapa faktor yang memiliki merugikan pada perkembangan otak bayi selama dalam kandungan, sebagai berikut :

Usia ayah

Studi dari University of Queensland , Australia menunjukkan bahwa seorang ayah yang berusia  40 atau lebih tua dikaitkan dengan resiko tinggi bayi autisme dan sindrom yang menyebabkan kelainan wajah dan tengkorak. Ditemukan juga bahwa anak yang lahir dari ayah berusia tua menghasilkan berbagai tes kecerdasan yang buruk, yang terlihat pada konsentrasi , memori, penalaran dan keterampilan membaca.

Usia ibu

Menurut sebuah penelitian tentang autisme, tak hanya usia ayah, usia ibu juga terkait dengan autisme. Studi ini menemukan bahwa; untuk setiap kenaikan usia ibu 5 tahun, risiko memiliki anak autis meningkat menjadi sebesar 18 persen. Untuk ayah yang lebih tua, efeknya hanya ketika pasangannya berada di bawah usia 30 .

Pekerjaan ayah

Menurut sebuah studi oleh University of North Carolina,  Pekerjaan ayah pun bisa meningkatkan risiko bayi dengan cacat lahir. Hipotesis Kelompok profesi yang berisiko tinggi disebabkan karena eksposur bahan kimia yang terkait dengan pekerjaan tersebut.

Kelahiran prematur

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics , bayi yang lahir pada 37 minggu dan 38 minggu memiliki nilai membaca lebih rendah secara signifikan, jika dibandingkan dengan anak yang lahir pada umur kandungan 39 , 40 atau 41 minggu . Nilai matematikanya juga lebih rendah untuk anak-anak yang lahir pada 37 atau 38 minggu . ” Hal yang perlu diingat adalah bahwa seorang anak yang lahir 36 minggu , 6 hari memiliki ukuran otak dua pertiga yang dari bayi cukup bulan , ” kata Dr Bryan Williams , profesor kedokteran keluarga dan pencegahan di Emory University School of Medicine di Atlanta . ” Mereka masih berada dalam defisit yang berkaitan dengan perkembangan otak . ”

Kekurangan Nutrisi

Kurangnya kalsium, zat besi , yodium dan vitamin lainnya bisa menyebabkan ketidakmampuan belajar bayi , keterlambatan dalam perkembangan bahasa , masalah perilaku,  tertundanya perkembangan motorik keterampilan , dan IQ rendah. Bayi membutuhkan yodium untuk membuat hormon tiroid , yang sangat penting untuk perkembangan otak . Zat besi diperlukan untuk memproduksi sel darah merah yang mengangkut oksigen kepada bayi, akan mempengaruhi pertumbuhan otak dan tubuh bayi.

Kekurangan asam folat

ini akan menyebabkan tabung saraf bayi tidak mampu menutup dengan benar . Tabung saraf adalah jaringan untuk otak dan sumsum tulang belakang bayi berkembang. Tabung syaraf yang menutup tidak sempurna/tepat ini akan menyebabkan malformasi berat dari otak dan sumsum tulang belakang. Asam folat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, brokoli , kacang-kacangan, buah jeruk dan hati. Baca tentang makanan yang bagus untuk otak bayi, disini, dan tentang asam folat , disini

Kekurangan vitamin D

Ini terkait dengan pertumbuhan bayi yang buruk dan asma. Menurut Telethon Institute for Child Health Research yang dipublikasikan di Pediatrics , anak-anak yang lahir dari ibu dengan tingkat vitamin D rendah selama kehamilan,  dua kali lebih mungkin untuk memiliki masalah bahasa yang parah ketika mereka berada di sekolah. Baca tentang vitamin D disini

Obat

Wanita hamil disarankan untuk tidak minum obat apapun, terutama selama dalam trimester pertama kehamilan . Obat umum seperti aspirin , misalnya , dapat menyebabkan perdarahan di otak bayi, karena obat ini memiliki kemampuan untuk menghentikan penggumpalan darah .

Stres

Sebuah studi menunjukkan bahwa seorang ibu yang mengalami stres selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kerusakan otak bawaan pada bayi.  Stres yang disebut di sini tidak disebabkan karena kecemasan biasa kehidupan sehari-hari , namun yang lebih berat seperti shock emosional. Kerusakan pada otak bayi mungkin disebabkan oleh peningkatan hormon stres kortisol yang dapat mengganggu perkembangan janin .

Kondisi mental ibu

Janin masih sangat sensitif, sehingga dapat dipengaruhi oleh kondisi mental sang ibu. Penelitian oleh University of California , Irvine , menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan terbaik pada janin adalah pada ibu yang bebas depresi sebelum, selama  dan setelah melahirkan .

Kurangnya sinar matahari

Sebuah studi Universitas Nasional Australia menemukan bahwa anak yang ibunya kurang terkena sinar matahari selama 3 bulan pertama kehamilan,  mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena multiple sclerosis di kemudian hari . Vitamin D di bawah sinar matahari penting untuk perkembangan janin dari sistem saraf pusat .

Rok*k

Nikot*n yang berasal dari dari asap rok*k dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah , mengurangi aliran darah dan nutrisi dalam plasenta . Menurut  penelitian paparan nikot*n pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko masalah kejiwaan di masa kecil, muda dan dewasa karena akan mengganggu perkembangan sel-sel otak janin yang penting bagi perkembangan kognitif normal.

Alk*hol

Alk*hol akan melewati plasenta dan sudah pasti akan merac*ni bayi. Efek minum pada ibu hamil ini akan sangat berat diterima oleh janin, seperti bayi dengan IQ rendah, miskin keterampilan kognitif, miskin memori, defisit perhatian, perilaku impulsif, miskin penalaran sebab-akibat , dan cacat fungsi motorik . Dan masih banyak resiko yang lebih berat lagi, seperti keterbelakangan perkembangan otak.

Polusi

Menurut studi terbaru, ibu hamil yang terpapar polusi dari asap knalpot, pabrik  meningkatkan risiko autisme dua sampai tiga kali lebih mungkin dari pada yang tidak terpapar.

Nark*ba

Benda ini tentu sangat buruk digunakan ibu yang hamil, terutama bagi perkembangan otak anak. Resiko terbesar seperti menghasilkan bayi dengan IQ rendah , gangguan perilaku dan masalah emosional, gangguan memori, kerusakan atau cacat otak dll.

Pestisida

Menurut penelitian paparan pestisida organofosfat, umumnya yang digunakan pada tanaman pangan , terkait dengan seorang anak yang memiliki skor kecerdasan yang lebih rendah pada usia 7 tahun . Disarankan agar ibu hamil benar-benar mencuci buah dan sayuran dengan baik, atau mempertimbangkan produk organik untuk menghindari paparan pestisida dari makanan.

Toksoplasmosis

Toksoplasma mungkin hanya menghasilkan gejala yang ringan bagi ibu hamil, namun dapat menimbulkan keterbelakangan mental, epilepsi, kebutaan atau gangguan pendengaran dan mental pada bayi. Toksoplasmosis dapat menginfeksi wanita hamil melalui kotoran kucing dan makan daging atau telur mentah.

Sifil*s dan herpes gen*tal

PSM ini dapat menyebabkan komplikasi parah pada otak, mata , tulang , kulit dan hati bayi yang baru lahir . Sedangkan Herpes gen*tal adalah infeksi yang ditularkan ke bayi saat melahirkan. Hal ini dapat menyebabkan penyakit dan kerusakan otak parah jika tidak segera diobati. Ketika herpes menular ke janin , akan menimbulkan gangguan otak , mata dan kulit
- See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/yang-harus-dihindari-oleh-ibu-hamil-agar-otak-bayi-cerdas-1765.html#sthash.OOyPKPBH.dpuf

Yang harus dihindari oleh ibu hamil – Agar Otak bayi cerdas

Advertisement
Kecerdasan anak dibentuk ketika ia masih berada didalam kandungan. Pada tahap ini, kehidupan bayi adalah sangat penting karena kecerdasan dan kepribadiannya sedang dibentuk. Perkembangan otak janin juga memiliki efek terhadap kepribadian Anak.
Ada hal-hal serius yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi, terutama pada perkembangan otak. Kondisi – kondisi ini bisa memiliki efek yang serius dengan kualitas hidup bayi di masa depan. Dengan menghindari beberapa hal yang harus dihindari wanita hamil ini, maka ibu berkesempatan memiliki bayi yang cerdas, sehat dan anak yang pintar kelak. Anda harus menyadari faktor yang dapat memiliki efek pada perkembangan janin bayi, dan untuk menghindarinya.

Hal yang bisa berpengaruh Buruk pada Perkembangan Otak Bayi yang terjadi Selama Kehamilan

Beberapa faktor yang memiliki merugikan pada perkembangan otak bayi selama dalam kandungan, sebagai berikut :

Usia ayah

Studi dari University of Queensland , Australia menunjukkan bahwa seorang ayah yang berusia  40 atau lebih tua dikaitkan dengan resiko tinggi bayi autisme dan sindrom yang menyebabkan kelainan wajah dan tengkorak. Ditemukan juga bahwa anak yang lahir dari ayah berusia tua menghasilkan berbagai tes kecerdasan yang buruk, yang terlihat pada konsentrasi , memori, penalaran dan keterampilan membaca.

Usia ibu

Menurut sebuah penelitian tentang autisme, tak hanya usia ayah, usia ibu juga terkait dengan autisme. Studi ini menemukan bahwa; untuk setiap kenaikan usia ibu 5 tahun, risiko memiliki anak autis meningkat menjadi sebesar 18 persen. Untuk ayah yang lebih tua, efeknya hanya ketika pasangannya berada di bawah usia 30 .

Pekerjaan ayah

Menurut sebuah studi oleh University of North Carolina,  Pekerjaan ayah pun bisa meningkatkan risiko bayi dengan cacat lahir. Hipotesis Kelompok profesi yang berisiko tinggi disebabkan karena eksposur bahan kimia yang terkait dengan pekerjaan tersebut.

Kelahiran prematur

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics , bayi yang lahir pada 37 minggu dan 38 minggu memiliki nilai membaca lebih rendah secara signifikan, jika dibandingkan dengan anak yang lahir pada umur kandungan 39 , 40 atau 41 minggu . Nilai matematikanya juga lebih rendah untuk anak-anak yang lahir pada 37 atau 38 minggu . ” Hal yang perlu diingat adalah bahwa seorang anak yang lahir 36 minggu , 6 hari memiliki ukuran otak dua pertiga yang dari bayi cukup bulan , ” kata Dr Bryan Williams , profesor kedokteran keluarga dan pencegahan di Emory University School of Medicine di Atlanta . ” Mereka masih berada dalam defisit yang berkaitan dengan perkembangan otak . ”

Kekurangan Nutrisi

Kurangnya kalsium, zat besi , yodium dan vitamin lainnya bisa menyebabkan ketidakmampuan belajar bayi , keterlambatan dalam perkembangan bahasa , masalah perilaku,  tertundanya perkembangan motorik keterampilan , dan IQ rendah. Bayi membutuhkan yodium untuk membuat hormon tiroid , yang sangat penting untuk perkembangan otak . Zat besi diperlukan untuk memproduksi sel darah merah yang mengangkut oksigen kepada bayi, akan mempengaruhi pertumbuhan otak dan tubuh bayi.

Kekurangan asam folat

ini akan menyebabkan tabung saraf bayi tidak mampu menutup dengan benar . Tabung saraf adalah jaringan untuk otak dan sumsum tulang belakang bayi berkembang. Tabung syaraf yang menutup tidak sempurna/tepat ini akan menyebabkan malformasi berat dari otak dan sumsum tulang belakang. Asam folat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, brokoli , kacang-kacangan, buah jeruk dan hati. Baca tentang makanan yang bagus untuk otak bayi, disini, dan tentang asam folat , disini

Kekurangan vitamin D

Ini terkait dengan pertumbuhan bayi yang buruk dan asma. Menurut Telethon Institute for Child Health Research yang dipublikasikan di Pediatrics , anak-anak yang lahir dari ibu dengan tingkat vitamin D rendah selama kehamilan,  dua kali lebih mungkin untuk memiliki masalah bahasa yang parah ketika mereka berada di sekolah. Baca tentang vitamin D disini

Obat

Wanita hamil disarankan untuk tidak minum obat apapun, terutama selama dalam trimester pertama kehamilan . Obat umum seperti aspirin , misalnya , dapat menyebabkan perdarahan di otak bayi, karena obat ini memiliki kemampuan untuk menghentikan penggumpalan darah .

Stres

Sebuah studi menunjukkan bahwa seorang ibu yang mengalami stres selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kerusakan otak bawaan pada bayi.  Stres yang disebut di sini tidak disebabkan karena kecemasan biasa kehidupan sehari-hari , namun yang lebih berat seperti shock emosional. Kerusakan pada otak bayi mungkin disebabkan oleh peningkatan hormon stres kortisol yang dapat mengganggu perkembangan janin .

Kondisi mental ibu

Janin masih sangat sensitif, sehingga dapat dipengaruhi oleh kondisi mental sang ibu. Penelitian oleh University of California , Irvine , menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan terbaik pada janin adalah pada ibu yang bebas depresi sebelum, selama  dan setelah melahirkan .

Kurangnya sinar matahari

Sebuah studi Universitas Nasional Australia menemukan bahwa anak yang ibunya kurang terkena sinar matahari selama 3 bulan pertama kehamilan,  mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena multiple sclerosis di kemudian hari . Vitamin D di bawah sinar matahari penting untuk perkembangan janin dari sistem saraf pusat .

Rok*k

Nikot*n yang berasal dari dari asap rok*k dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah , mengurangi aliran darah dan nutrisi dalam plasenta . Menurut  penelitian paparan nikot*n pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko masalah kejiwaan di masa kecil, muda dan dewasa karena akan mengganggu perkembangan sel-sel otak janin yang penting bagi perkembangan kognitif normal.

Alk*hol

Alk*hol akan melewati plasenta dan sudah pasti akan merac*ni bayi. Efek minum pada ibu hamil ini akan sangat berat diterima oleh janin, seperti bayi dengan IQ rendah, miskin keterampilan kognitif, miskin memori, defisit perhatian, perilaku impulsif, miskin penalaran sebab-akibat , dan cacat fungsi motorik . Dan masih banyak resiko yang lebih berat lagi, seperti keterbelakangan perkembangan otak.

Polusi

Menurut studi terbaru, ibu hamil yang terpapar polusi dari asap knalpot, pabrik  meningkatkan risiko autisme dua sampai tiga kali lebih mungkin dari pada yang tidak terpapar.

Nark*ba

Benda ini tentu sangat buruk digunakan ibu yang hamil, terutama bagi perkembangan otak anak. Resiko terbesar seperti menghasilkan bayi dengan IQ rendah , gangguan perilaku dan masalah emosional, gangguan memori, kerusakan atau cacat otak dll.

Pestisida

Menurut penelitian paparan pestisida organofosfat, umumnya yang digunakan pada tanaman pangan , terkait dengan seorang anak yang memiliki skor kecerdasan yang lebih rendah pada usia 7 tahun . Disarankan agar ibu hamil benar-benar mencuci buah dan sayuran dengan baik, atau mempertimbangkan produk organik untuk menghindari paparan pestisida dari makanan.

Toksoplasmosis

Toksoplasma mungkin hanya menghasilkan gejala yang ringan bagi ibu hamil, namun dapat menimbulkan keterbelakangan mental, epilepsi, kebutaan atau gangguan pendengaran dan mental pada bayi. Toksoplasmosis dapat menginfeksi wanita hamil melalui kotoran kucing dan makan daging atau telur mentah.

Sifil*s dan herpes gen*tal

PSM ini dapat menyebabkan komplikasi parah pada otak, mata , tulang , kulit dan hati bayi yang baru lahir . Sedangkan Herpes gen*tal adalah infeksi yang ditularkan ke bayi saat melahirkan. Hal ini dapat menyebabkan penyakit dan kerusakan otak parah jika tidak segera diobati. Ketika herpes menular ke janin , akan menimbulkan gangguan otak , mata dan kulit
- See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/yang-harus-dihindari-oleh-ibu-hamil-agar-otak-bayi-cerdas-1765.html#sthash.OOyPKPBH.dpuf
Read More ->>

Tips Agar Anak Cerdas Sejak Bayi


Tips Agar Anak Cerdas Sejak Bayi

Semua Mama pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Tapi tahukah Anda, 4 hal ini tidak hanya baik tapi juga dapat membuat anak lebih cerdas dan sehat sejak bayi?

Ayo Ma, Anda bisa mencetak sang juara!

1. Bicara dengan cerdas
Ajak bayi Anda bicara sesering mungkin
Menurut Dr.Jean Ashton –pengajar dan pemerhati pendidikan anak usia dini dari Universitas Sydey, Asutralia, mengajak bayi bicara bukan hanya terbatas pada memuji, mengeluarkan kata-kata lucu atau memanggil-manggil namanya.

“Ajak bayi Anda bicara dan belajar juga  menjadi pendengar yang baik untuknya. Bayi mungkin belum bisa menjawab dengan kata-kata, namun mereka pandai merespon melalui ekspresinya. Respon ini yang perlu diperhatikan dan dihargai sebagai bentuk awal bayi belajar berkomunikasi dengan lingkungannya.”

Anda juga dapat mengajak bayi berbicara cerdas dengan memanggil namanya, menanyakan sesuatu, menjelaskan hal sesuai logika serta menggunakan kalimat lengkap.

2. Ikut bermain
Masih menurut Dr. Ashton, keterlibatan Mama saat anak bermain dapat megajarkan cara bermain yang seharusnya. Kegiatan ini juga akan membantu mempercepat proses belajar anak, mengembangkan potensi sosialnya, mengenali kemampuan atau bakat, minat, hingga kebutuhan emosionalnya.

3. Bacakan cerita
Tidak ada kata terlalu dini untuk mulai membacakan cerita untuk anak. Seperti yang dikatakan Dr.Rosmarie Truglio, seorang ahli pendidikan, “Membaca dapat menumbuhkan kecintaan anak pada buku, meningkatkan kemampuan kosakata serta membantu mengembangkan keterampilan berbahasa.”

Pilih buku-buku sederhana dengan gambar dan warna yang menarik agar anak dapat turut melihat dan memainkannya.

4. Bernyanyilah!
Pilih lagu yang memiliki syair berima, memiliki nada-nada atau bunyi-bunyi unik serta membuat Anda bergerak. Cicak-cicak di dinding, hap! Mudah, bukan? “Ini cara yang sangat menyenangkan untuk mengajak anak mempelajari beragam bunyi dan menamabah perbendaharaan kata. Anak juga akan terdorong untuk ikut bergerak dan bergembira.
Read More ->>

Growth Chart (Grafik Pertumbuhan dan Persentil)

Cara Membaca Grafik Pertumbuhan yang Tepat

Grafik Pertumbuhan dan Persentil

Apakah yang dimaksud dengan Persentil?
Ketika kita membuka grafik pertumbuhan, maka kita akan melihat 7 kurva dengan pola yang sama. Tiap kurva tersebut mewakili persentil yang berbeda : 5th, 10th, 25th, 50th, 75th, 90th, dan 95th. Persentil 50th menunjukkan rata-rata nilai pada umur tersebut. Selain itu ada juga grafik dengan tambahan persentil 10th, 25th, 50th, 75th, 90th, dan 97th. Biasanya dokter menggunakan grafik ini jika angka yang di-plot berada di luar dari kurva yg standar. Pertumbuhan seorang anak akan di-plot pada persentil² tersebut. Untuk mempelajari lebih jauh tentang bagaimana membaca atau menginterpretasikan grafik tersebut, perhatikan contoh berikut.
Seorang bayi yang memiliki lingkar kepala persentil 90th akan di-plot disebelah kanan dari kurva kedua dari atas pada grafik pertumbuhan. Jadi termasuk kurva persentil 90th. Artinya lingkar kepala bayi tersebut termasuk >= 90% dari total populasi anak seusianya yang ada di negara tersebut. Sedangkan 10% dari populasi anak memiliki ukuran lebih dari itu. Jika berat badan seorang anak berumur 4 tahun berada pada persentil 20th, berarti ia berada pada kurva di antara 10th dan 25th. Ini artinya juga 80% dari anak-anak sebayanya memiliki berat di atas anak tersebut, dan 20% lainnya memiliki berat di bawah anak tersebut.
Kesimpulannya, besar atau rendahnya persentil tidak berarti menunjukkan adanya masalah. Seorang bayi dengan lingkar kepala di persentil 90th dapat memiliki berat badan & tinggi badan di persentil 90th. Ini artinya dia termasuk anak normal yang berperawakan besar. Bisa jadi ia anak dari seorang atlet. Sebaliknya, anak yang memiliki berat badan di persentil 20th bisa jadi memiliki orang tua yang tinggi & beratnya juga di bawah rata-rata. Jadi sangat normal jika sang anak berada pada persentil 20th.
Namun demikian, ada juga pola grafik yang naik tajam atau turun drastis atau grafik berada pada kurva paling ekstrim (di luar dari semua kurva). Sebagai contoh, seorang anak memiliki berat badan (BB) di bawah persentil 5th, maka ia dimasukkan dalam kategori underweight (BB kurang). Sedangkan anak dg BB di persentil 85th akan dimasukkan dalam kategori overweight (beresiko obesitas) dan mereka yang memiliki BB di persentil di atas 95th digolongkan dalam obesitas.
Terkadang ada juga grafik dengan kurva melebihi persentil 95th atau saling silang antar kurva persentil. Misalkan, awalnya ia berada di kurva persentil 40th kemudian langsung loncat ke persentil 75th. Artinya tanpa melewati persentil 50th dan 75th. Jika hal ini terjadi, maka perlu diperhatikan penyebab terjadinya kondisi tersebut.
Di lain pihak, dapat juga terjadi pengukuran atau pola grafik jatuh di bawah persentil 5th atau saling silang antar kurva persentil. Misalkan, turun drastis dari persentil 50th ke 20th. Jika hal itu terjadi, maka dokter akan mengevaluasi kemungkinan adanya gangguan kesehatan yg mempengaruhi pertumbuhan sang anak.
Apa yang dapat pertumbuhan (growth chart) jelaskan tentang pertumbuhan anak kita ? Meskipun grafik pertumbuhan adalah alat ukur yg sangat berharga, alangkah baiknya dokter ataupun orang tua tidak terfokus pada angka-angka atau kurva yang terdapat dalam grafik.
Sebaliknya, angka-angka tersebut seharusnya dilihat sebagai sebuah trend. Grafik pertumbuhan dapat juga memberikan kesan yang salah tentang kondisi pertumbuhan anak kita.
Contohnya, seorang anak memiliki tinggi badan (TB) di persentil 5th. Bukan berarti ia memiliki masalah kesehatan. Apalagi jika pola grafik atau trend kurvanya menunjukkan bahwa ia memang selalu berada di kurva persentil 5th (sejak bayi hingga kini, sang anak selalu berada dalam kurva persentil 5th). Analisanya, bisa jadi sang anak mendapatkan gen “pendek” dari sang orang tua yang juga pendek.
Jika dokter atau orangtua terpaku pada angka di grafik pertumbuhan (bukan trend grafik pertumbuhan), maka bisa jadi kita akan salah menilai pertumbuhan anak kita. Khawatir terhadap hal yg salah.
Ketika grafik pertumbuhan dibaca dan dianalisa berulang kali, maka grafik tersebut akan mengungkapkan suatu pola pertumbuhan. Pola tersebut akan memberitahukan kita bagaimana pertumbuhan anak kita dibandingkan dengan anak-anak sebayanya. Selain itu, pola tersebut juga menunjukkan kepada kita bagaimana progress sang anak dari pengukuran sebelumnya. Grafik pertumbuhan akan sangat bermanfaat jika dilihat sebagai pola pertumbuhan anak dibandingkan dengan melihat angka per angka.
Sumber: Understanding the growth percentile! yang diterjemahkan secara bebas oleh Luluk L. Soraya
Silahkan download grafik pertumbuhan yang sesuai dengan usia anak anda:
[download_cat#4]
Read More ->>

Rabu, 12 November 2014

Konsep Tumbuh Kembang Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah



MAKALAH ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN BALITA
(Konsep Tumbuh Kembang Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah)


Dosen Pembimbing:
Suprapti, SST., M.Kes
Disusun oleh :
KELOMPOK 4
1.     Nur Azizah                          (1307.024)
2.     Nur Ma’rifah                      (1307.025)
3.     Resti Eva Lia                      (1307.026)
4.     Ririn Dwi Ratnasari           (1307.027)
5.     Riska Wahyuningsih          (1307.028)
6.     Salmah ar-rum maisyah    (1307.029)
7.     Siti julaikah                        (1307.030)

AKADEMI KEBIDANAN DELIMA PERSADA GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2014-2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah SWT , atas segala limpahan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Konsep Tumbuh Kembang Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah.
Sholawat beriring salam juga tak lupa kami sampaikan kepada nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan kehidupan ini menjadi lebih beradab. Dalam penyusunan makalah ini banyak mengalami hambatan, namun berkat arahan dan bimbingan dari berbagai pihak maka kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Oleh sebab itu pada kesempatan ini kami mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan semua masukan dan arahan sehingga makalah ini dapat diselesikan.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu saran dan kritik kami harapkan demi kesempurnaan dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat terutama  kami sebagai penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.



Gresik, 07 November  2014


                                                                                                                                                                                                                                                                        Penyusun





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang.........................................................................................      1
1.2  Rumusan masalah...................................................................................      1         
1.3  Tujuan....................................................................................................       1         
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1  Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah.........    2         
2.2  Ciri-ciri tumbuh kembang............................................................     10       
2.3  Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak...................      11       
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................     16       
3.2 Saran ...........................................................................................      16       
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Berbicara mengenai anak (yang termasuk bayi dan balita) tidak dapat dilepaskan dari tumbuh kembang anak. Proses tumbuh kembang anak merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari lahir sampai dewasa. Ini berarti bahwa tumbuh kembang anak merupakan sesuatu tahapan proses yang harus dilalui oleh setiap anak. Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal, sesuai dengan anak lain seusianya dan sesuai dengan parameter baku perkembangan anak.
Dalam melaksanakan tugasnya yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak, bidan juga bertugas memberikan asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga. Salah satu diantaranya adalah mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan tumbuh kembang bayi dan balita.

1.2  Rumusan masalah
1.      Bagaimana konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah ?
2.      Bagaimna ciri-ciri tumbuh kembang?
3.      Apa saja faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak ?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui  konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah
2.      Mengetahui ciri-ciri tumbuh kembang
3.      Mengetahui faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak





BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1  Konsep Tumbuh Kembang Bayi, Balita dan Anak pra sekolah
A.    Pengertian
(Anik Maryunani. 2010)
Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan pertambahan jumlah dan ukuran sel secara kuantitatif, dimana sel-sel tersebut mensintesis protein baru yang nantinya akan menunjukkan pertambahan seperti umur, tinggi badan, berat badan dan pertumbuhan gigi.
Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan keahlian (kualitas) dan merupakan aspek tingkah laku pertumbuhan. Contohnya : Kemampuan berjalan, berbicara dan berlari.
(Marni dan Kukuh Rahardjo.2012)
Istilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi aiing berkatan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu petumbuuh dan perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada tingkat sel, organ mauun individu.
Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan satuan berat (gram, kilogram), satuan panjang (cm,m), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium, dan nitrogen dalam tubuh).
Perkembangan (devolepment)adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan meyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel, jaringan, organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. (Soetjiningsih, 1998; Tanuwijaya, 2003).

B.     Pertumbuhan dan Perkembangan
(Anik Maryunani. 2010)
Pertumbuhan bayi dan balita
hampir tidak ada dua bayi yang sama dalam pertumbuhan,ada yang tetap tumbuh kecil,tetapi ada juga yang menjadi besar,tumbuh sacara berlebihan.diantara kedua pertumbuhan tersebut dinamakan”pertumbuhan rata-rata”.

Pertumbuhan rata-rata seorang bayi dipengaruhi oleh:
·         Faktor keturunan
·         Faktor gizi (makanan)
·         Faktor kemampuan oran tuannya (sosial-ekonomi)
·         Faktor kelamin
·         Faktor ras/suku bangsa

Untuk menilai pertumbuhan anak,baik bayi maupun balita dapat diambil ukuran-ukuran “antropometrik”,antara lain:
·         Berat badan
·         Tinggi badan (panjang badan)
·         Lingkar kepala
·         Gigi
·         Organ-organ tubuh.

1.      Berat badan
Pengukuran berat badan merupakan pengukuran yang terpenting dalam memeriksa bayi/balita.pengukuran berat badan dapat berfungsi untuk:
·         Menilai keadaan gizi,tumbuh-kembang,dan kesehatan anak.
·         Memantau kesehatan,misalnya penyakit dan pengobatan.
·         Dasar penghitungan dosis obat dan makanan yang perlu diberikan.
Penambahan berat badan dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik yang biasanya dipertimbangkan sebagai indikasi menigkatnya pertumbuhan anak dan mungkin menjadi indeks terbaik menentukan nutrisi bagi anak.
a.       Berat badan bayi baru lahir (neonatal)
Berat badan bayi,dalam hal ini berat badan pada minggu pertama setelah kelahirannya,bayi akan mengalami penurunan berat badannya sekitar 10% (sepuluh persen) dari berat pada saat dilahirkannya.keadaan kemudian merupakan fisiologis yang sering tidak menunjukkan gejala-gejala.selanjutnya setelah akhir minggu pertama ini berat badan bayi bertambah kembali pada keadaan berat semula (saat dilahirkan) sampai hari ke-sepuluh hingga ke-empat belas.




b.      Berat badan bayi(pasca neonatal)(usia 29 hari/1 bulan sampai 1 tahun)
Penambahan berat badan pada periode ini sangat menyolok.
Menurut Sumitro(1986)tentang perkiraan berat badan bayi diatas dapat diringkas sebagai berikut:
·         BB bayi 3 bulan pertama : BB bertambah ± 750 gram/bulan
·         BB bayi umur 5 bulan      : 2x BB lahir
·         BB umur 1 tahun             : 3x BB lahir
·         BB umur 2 tahun 6 bulan : 4x BB lahir.

c.       Berat badan anak usia bermain (18 bulan-3 tahun)
Joice Engel (1995) menjelaskan pada usia 18 bulan sampai 3 tahun,pertambahan rata-rata berat badan anak tiap tahun adalah 2-3 kilogram.Dan pada usia 2 tahun,mencapai sekitar 12 kg. Pada usia 2,5 tahun mencapai berat badan sekitar 4 kali berat badan bayibaru lahir.

d.      Berat badan anak usia pra sekolah.
Di indonesia, anak usia pra sekolah, berat badannya naik setiap tahun dengan 1,5-2 kg. Anak pada masa pra sekolah akan tampak kurus yaitu karena pertumbuhan beberapa organ, jumlah jaringan bertumbuh sedemikian rupa sehingga jumlah jaringan lemak dibawah kulit mengurang.

e.       Rumus (formula) berat badan yang digunakan untuk menentukan berat badan adalah: 
(Berat badan  = 8 + 2n kg)
Keterangan : n = jumlah umur dalam tahun

2.      Tinggi Badan (TB)
Pengukuran tinggi badan berguna untuk menilai status perbaikan gizi, disamping berkaitan dengan faktor genetik.
a.       Panjang Badan (PB) Neonatal dan Bayi
Dalam tahun pertama, panjang badan rata-rata bayi Indonesia bertambah 23 cm . pada umur 1 tahun panjangnya menjadi 71 cm. Kondisi kecepatan pertumbuhan berkurang sehingga setelah umur 2 tahun, kecepatan bertambah panjang badan/tinggi badan kira-kira 5 cm.
Tehnik pengukuran panjang badan:
Mengukur panjang badan dengan posisi berbaring.
·         Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang
·         Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar
·         Kepala bayi menempel pada pembatas angka nol
·         Petugas ke 1: kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap menempel pada pembatas angka 0 (Pembatas kepala).
·         Petugas ke 2 : tangan kiri menekan lutut bayi agar lurus. Tangan kanan menekan batas kaki ke telapak kaki.
·         Petugas ke 2 : membaca angka di tepi diluar pengukur.

b.      Tinggi Badan (TB) anak usia bermain
·         Anak usia ini mengalami kenalkan tinggi badan sekitar 7,5 cm/tahun.
·         Tehnik Pengukuran Tinggi Badan (TB)
Mengkur Tinggi Badan dengan posisi berdiri :
-          Anak tidak memakai sandal atau sepatu.
-          Kemudian, anak berdiri tegak menghadap ke depan.
-          Punggung, bokong dan tumit menempel pada tiang prngukur.
-          Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun
-          Baca angka pada batas tersebut.

c.       Tinggi Badan (TB) Anak Usia Pra sekolah
Pertumbuhan panjang/tinggi badan tidak begitu pesat pada periode ini , akan tetap berkelanjutan (kontinuitas). Pada umur 5 tahun panjangnya sekitar 2 kali panjang pada waktu di lahirkan. Penambahan panjang/tinggi badan ini relatif lenih banyak bila dibandingkan dengan penambahan beratnya, sehingga anak tersebut kelihatannya tinggi (panjang) tetapi kurus. Pertumbuhan badan dapat dikatakan hampir sempurana dan mengkoordinasi fungsinya.
d.      Formula (rumus) yang sering di pakai untuk menentukan panjang/tinggi badan anak dari umur 3 tahun adalah:
Panjang/tinggi badan = 70 + 5n cm
Keterangan:
N = jumlah umur dalam tahun

3.      Lingkar Kepala
Tehnik pengukuran lingkar kepala:
a.       tujuan megukur lingkar kepala : untuk mengetahui lingkar kepala anak dalam batas normal atau diluar batas normal.
b.      Jadwal pengukuran : disesuaikan dengan umur anak.
Pada umur 0-3 bulan dilakukan setiap pemeriksaan ulang atau minimal setiap 3 bulan sekalai.
Pada anak yang lebih besar, yaitu umur 12-27 bulan, pengkuran lingkar kepala dilakuka setiap 6 bulan sekali.
Cara mengukur lingkar kepala :
·         Alat mengkur lingkar kepala pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis mata, diatas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik agak kencang.
·         Baca angka pada pertemuan dengan angka 0.
·         Tanyakan tanggal lahir bayi/anak, hitung umur bayi, anak.
·         Hasil pengukur dicatat pada grafik lingkar kepala enurut umur dan jenis kelamin anak
·         Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukuran sekarang.
c.       Interpretasi hasil pengukur lingkar kepala :
·         Apabila ukuran lingkar kepala anak berada didalam jalur hijau, maka lingkar kepala anak normal.
·         Apabila ukuran lingkar kepala anak berada diluar jalur hijau, maka lingkar kepala anak tidak normal
·         Lingkar kepala anak yang tidak normal dibedakan menjadi 2, yaitu :
Makrosefalus, apabila berada diatas jalur hijau dan Mikrosefalus, apabila dibawah jalur hijau. (Lihat : pada grafik lingkar kepala)

4.      Gigi
Untuk pertumbuhan gigi pada janin diperlukan makanan yang mengandung vitamin dan mineral, antara lain : Vitamin D, kalsium dan sumber mineral lainnya.
a.       pertumbuhan Gigi pada periode Bayi
pertumbuhan gigi bayi, gigi pertama tumbuh pada umur 5-9 bulan, yang mula-mula keluar yaitu gigi tengah atau bawah.
Pada umur 1 tahun, bagian besar bayi/anak menyusui 6-8 gigi susu.
b.      pertumbuhan gigi pada anak usia bermain (18 bulan-3 tahun)
pada usia 2 tahun, anak sudah memiliki gigi sekitar 14-16 gigi, dan pada usia 2,5 tahun, anak sudah memiliki gigi susu sebanyak 20 buah. Gigi susu ini nanti akan diganti oleh gigi tetap (gigi permanen)
c.       pertumbuhan gigi pada anak usia pra-sekolah
pada akhir periode ini gigi susu mulai rontok dan tumbuh gigi-gigi yang menetap (permanen). Pada masa ini juga mulai timbul masala-masalah karies gigi dan keluhan gigi. Sedangkan waktu erupsi (pertumbuhan) gigi tetap. Dapat dijelaskan sebagai berikut :
-         tumbuh gigi geraham umur 7 tahun = tumbuh gigi seri tetap pertama
-         umur 8 tahun = tumbuh gigi seri tetap kedua
-         umur 9 tahun = tumbuh gigi geraham kecil pertama
-         umur 10 tahun = tumbuh gigi geraham kecil kedua
-         umur 11 tahun = tumbuh gigi taring
-         umur 12 tahun = tumbuh gigi geraham besar kedua
-         umur 17-25 tahun = tumbuh gigi besar geraham ketiga
Perkembangan bayi dan balita
Proses perkembangan bayi dan balita dapat dibagi menjadi beberapa aspek, yaitu :
·         perkembangan fungsi motorik kasar dengan  tujuan utama adalah seorang manusia yang dapat berjalan dan bergerak dengan sempurna.
·         Perkembangan fungsi motorik halus yang memerlukan koordinasi antara fungsi visual dengan fungsi jari-jari tangan untuk memegang menulis dan lain-lain.
·         Perkembangan mental, untuk menjadi seorang dewasa yang pandai dan dapat memecahkan masalah
·         Perkembangan bicara dan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain.
·         Perkembangan fungsi penglihatan
·         Perkembangan fungsi pendengaran
·         Perkembangan tingkah laku dan fungsi sosial-adaptif untuk menyempurnakan dirinya sebagai mahluk yang hidup dalam suatu lingkungan alam dan berhubungan dengan manusia lain.

 2.2 Ciri-ciri Tumbuh dan Kembang
(Anik Maryunani. 2010)
Tumbuh kembang merupakan suatu proses utama yang hakiki dan khas pada anak, dan merupakan suatu yang terpenting pada anak tersbut. Tumbh kembang anak ini mempunyai ciri-ciri antara lain:
a.       Bahwa manusia itu bertumbuh dan berkembang sejak dalam rahim sebagai janin, akan berlanjur dengan proses tumbuh kembang anak, dan kemudian proses tumbug krmbng dewasa.
b.      Dalam priode tertentu, terdapat adanya periode perceptan atau periode perlambatan, antara lain :
·         pertumbuhan cepat terdapat pada masa janin.
·         kemudian pertumbuhan cepat kembali pada masa akil balik (12-16 tahun).
·         selanjutnya pertumbuhan kecepatannya secara berangsur-angsur berkurang sampai suatu waktu (sekitar usia 18 tahun) berhenti.


c.       terdapat adanya laju tumbuh-kembang yang berlainan diantara organ-organ.
d.      tumbuh-kembang merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh dua faktor penentu,yaitu faktor genetik yang merupakan faktor bawaan,yan menunjukkan potensi anak dan faktor lingkungan,yang merupakan faktor yang menentukan apakah faktor genetik (potensi) anak akan tercapai.
e.       pola perkembangan anak mengikuti arah perkembangan yang di sebut sefalokaudal (dari arah kepala ke kaki) dan proksimal-distal (menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat,kemudian baru yang jauh).
f.       pola perkembangan anak sama pada setiap anak,tetapi kecepatannya berbea-beda.

2.3  Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan    Perkembangan
(Marni dan Kukuh Rahardjo.2012)
1.      Faktor Herediter/Genetik
Merupakan faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan yaitu suku, ras, dan jenis kelamin (Marlow, 1998dalam suprtini, 2004). Anak laki-laki setelah lahir cenderung lebih besar dn tingi daripada anak perempuan, hal ini akan nampak saat anak sudah mengalami pra-pubertas. Ras dan suku bangsa juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya suku bangsa Asia memeiliki tubuh yang lebih pendek dari pada orang eropa atau suku Asmat dari Irian berkulit hitam. (Marni dan Kukuh Raharjo.)
Faktor genetika atau herediter merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh-kembang anak. Yang termasuk faktor genetik antara lain:
·         Faktor bawaan yang normal atau patologis, seperti kelainan kromosom (Sindrom Down), kelainan Kranio-fasial (celah bibir)
·         Jenis kelamin:
a)      Pada umur tertentu laki-laki dan perempuan sangat berbeda dalam ukuran besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lain.
b)      Anak dengan jenis kelamin laki-laki pertumbuhannya cenderung lebih cepat daripada anak perempuan.
c)      Namun dari segi kedewasaan, perempuan menjadi dewasa lebih dini, yaitu mulai adolesensi (remaja) pada umur 10 tahun, sedangkan laki-laki mulai umur 12 tahun.
·         Keluarga : banyak dijumpai dalam satu keluarga ada yang tinggi dan ada yang pendek.
·         Ras :
a)      Beberapa ahli antropologi menyatakan ras kuning cenderung lebih pendek dibanding dengan ras kulit putih.
b)      Suku Asmat di Papua berkulit hitam, sementara itu suku Dayak di Kalimantan berkulit putih.
·         Bangsa : Bangsa Asaia cenderung bertubuh pendek dan kecil, sementara itu bangsa Amerika cenderung tinggi dan besar.
·         Umur : Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa bayi dan masa adolesensi (remaja). (Anik Maryunani. 2010)

2.      Faktor Eksternal
a.       Lingkungan pra-natal
Kondisi lingkungan yang mempengaruhi fetus dalam uterus yang dapat menggangupertumbuhan dan pekembangan janin antar lain gangguan nutrisi karena ibu kurang mendapat asupun gizi yang baik, gangguan endokrin pada ibu (diabetes militus), ibu yang mendapat terapi sitostatika atau mengaami infeksi rubela, toxoplasmosis, sifilis dan herpes. Faktor lingngan yang lain adalah radiasi yang dapat menyebabkan kerusakan pada organn otak janin.
b.      Lingkungan pos-natal
Lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perembangan setelah bayi lahir adalah :

1.      Nutrisi
Nutrisi adalah salah atau komonen yang penting dalam menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan. Terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan air. Apabila kebutuhan tersebut tidak atau kurang terpnuhi maka dpat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Aspan nutrisi yang berlebihan juga berdaampak buruk bagi kesehatan anak, yaitu terajadi penumpukan kadar lemak yang berlebihan dalam swl atau jarinngan bahkan pada pembulu darah.
Penyebab status nutrisi kurang pada anak :
a)      Asupan nutrisi yang tidak adekuat, baik secara kuantitatif maupun kualitatif
b)      Hiperaktivitas fisik atau istirahat yang kurang
c)      Adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan kebutuhan nutrisi
d)     Stress emosi yang dapat menyebabkan menruunya nafsu makan atau absorbsi makanan tidak adekuat

2.      Budaya lingkungan
Budaya keluarga atau masyarakat akan mempengaruhi bagaimana mereka dalam mempersepsikan dan memahami kesehatan dan perilaku hisup sehat. Pola perilaku ibu hamil diengaruhi oleh budaya yang dianutnya, misalnya larangan untuk makan makanan tertentu padahal zat gizi tersebut dibuthkan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Keyakinan untuk melahirkan di dukun bernak dari pada d tenaga kesehatan. Setelah anak lahir dibesarkan di lingkungn atau berdasrkan lingkungan budaya mayarakat setempat.

3.      Status sosial dan ekonomi keluarga
Anak yang dibesarkan dikeluarga yang berekonomi tinggi untuk pemenuhan kebutuhan gizi akan tercukupi dengan dengan baik dibandingkan dengan anak yang dibesarkan di keluarga yang berekonomi sedang atau kurang. Demikiain dengan status pendidikan orang tua, keluarga dengan pendidikan tinggi akan lebih menerima arahan terutama tentang peningkatan pertumbuhan dan perkembangan anak, penggunana fasilias kesehatan dan lain-lain dbandingkan dengan keluarga dengan latar belakang pendidikan rendah.

4.      Iklim atau cuaca
Iklim tertentu akan mempengaruhi status kesehatan anak misalnya musim penghujan dapat menimbulkan banjir sehingga menebabkakn transportasi untuk mendapatkan makanan, timbul penyakit menular, dan penyakit kulit yang dapat menyerang bayi dan anak-anak. Anak yang tingga di daerah endemik misalnya endemik demam berdarah, jika terjadi perubahan cuaca wabah demam berdarah akan meningkat.

5.      Olahraga atau latihan fisik
Manfaat olah raga atau latihan fisik yang teratur akan meningkatkan sirkulai darah sehingga meningkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh, meningkatkan aktifitas fisik dan menstimulasi perkembangan otot jaringan sel.



6.      Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, anak sulung, anak tengah atau anak anak bungsu akan mempengaruhi pola perkembangan anak tersebut di asuh dan dididik dalam keluarga.

7.      Status kesehatan
Status kesehatan anak dapat berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat terlihat apabila anak dalam kondisi sehat dan sejahtera maka percepatan pertumbuhan dan perkembangan akan lebih mudah dibandingkan dengan anak dalam kondisi sakit.

8.      Faktor hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah somatotropon yang berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, hormon tiroid dengan menstimulasi metabolisme tubuh, glukokotiroid yang berfungsi menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari tetis untuk memproduksi testosterondan ovarium untuk memproduksi estrogen selanjutnya hormon tersebut akan menstimulasi perkembangan seks baik pada anak laki-laki maupun perempuan sesuai dengan peran hormonya.

3.      Faktor Internal
(Anik Maryunani. 2010)

Disamping faktor genetik dan lingkungan, faktor internal dalam diri anak berikut ini juga dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak, yaitu :
·         Kecerdasan (IQ)
a)      Kecerdasan dimiliki anak sejak dilahirkan
b)      Anak dengan kecerdasan yang rendah tidak akan mencapai prestasi yang cemerlang walaupun telah diberikan stimulus yang tinggi
c)      Anak dengan kecerdasan tinggi dapat didorong oleh stimulus lingkungan untuk berprestasi secara cemerlang.

·         Pengaruh hormonal
Terdapat tiga hormon utama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, yaitu :
a)      Hormon Somatotropin (Growth Hormon)
Atau hormon pertumbuhan, merupakan hormon yang berpengaruh pada pertumbuhan tinggi badan karena menstimulasi terjadinya proliferasi sel, kartilago dan skeletal. Kelebihan hormon ini dapat menyebabkan gigantisme (pertumbuhan yang besar ), sementara itu kekurangan hormon ini menyebabkan dwarftisme (kerdil).

b)      Hormon Tiroid,
                 Dimana hormon ini mutlak diperlukan pada tumbuh kembang anak, karena mempunyai fungsi menstimulasi metabolisme fungsi tubuh, yaitu metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Kekurangan hormon ini (disebut hipotiroidisme) dapat menyebabkan retardasi fisik dan mental bila berlangsung terlalu lama. Sebaliknya, kelebihan hormon ini (disebut hipertiroidisme) dapat mengakibatkan gangguan pada kardiovaskular , metabolisme, otak, mata, seksual dan lain-lain.

c)      Hormon Gonadotropin (hormon Seks)
                 Dimana hormon ini terutama mempunyai peranan penting dalam fertilisasi dan reproduksi. Hormon ini menstimulisasi pertumbuhan interstisial dari tertis untuk memproduksi testostron dan ovarium untuk memproduksi ovum.

·         Pengaruh Emosi
a)      Orang tua terutama ibu adalah orang terdekat tempat anak belajar untuk bertumbuh dan berkembang. Orangtua adalah model peran bagi anak
b)      Jika orang tua memberi contoh perilaku emosional yang baik atau buruk, anak akan belajar untuk meniru perilaku orangtua tersebut.
c)      Proses maturasi atau pematangan kepribadian anak diperoleh melalui proses belajar dari lingkungan keluarganya.




BAB III
PENUTUP

3.1                                      Kesimpulan

                   Proses tumbuh kembang anak merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari lahir sampai dewasa. Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan parameter baku perkembangan anak.

3.2                                      Saran
                   Bagi petugas kesehata khususnya bidan harus mampu bertugas memberikan asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga. Salah satu diantaranya adalah mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan tumbuh kembang bayi dan balita. Agar bayi, balita dan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana semestinya





DAFTAR PUSTAKA

                   Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta. Trans Info Media.
                   Marni dan Kukuh rahardjo. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Translate